Sabtu, 25 Mei 2019


Harapan Baru Agrobisnis Indonesia

KIREINA, 25/05/2019. Mengunjungi Pameran Produk UKM "GREBEK LEBARAN" di alun-alun Sewandanan Pura Pakualaman pagi ini Sabtu (25/5/2019) menjadi pengalamanku yang tak terlupakan. Utamanya karena aku menyaksikan sendiri bagaimana produk-produk agribisnis rumahan dapat dikemas sedemikian menariknya sehingga memiliki daya jual yang lebih baik.
Ketr. pisang di halaman rumahku selalu berbuah bergantian sepanjang waktu

Keluargaku di rumah memiliki kegiatan sampingan yakni berkebun, aneka tanaman buah-buahan mulai dari; pisang, pepaya, jeruk, jambu, kelapa,  alpukat sampai durian dibudidayakan di halaman  yang tidak lebih dari 500 meter persegi. Sepanjang tahun tanaman tersebut berbuah bergantian, sehingga kami tidak pernah membeli buah-buahan karena semua buah tercukupi dari halaman rumah. Bahkan beberapa kali kami dapat menjualnya ke pedagang. Ingin sekali kami menjual hasil kebun kami tersebut dalam bentuk makanan olahan agar mendapat harga yang lebih baik. Karena sifat buah yang musiman, ketika musim panen tiba, buah melimpah harga tidak seberapa sehingga buah-buahan tersebut hanya dibagikan ke sanak saudara atau tetangga beberapa bahkan dibiarkan busuk.

Ketr. Produk Olahan Kreatif yang Menginspirasiku

Hari ini aku beruntung sekali, menemukan aneka produk olahan makanan  dari hasil pertanian di pameran produk UKM yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM bersama PLUT DIY. Criping pisang yang biasa aku temukan dijual bal-balan di pasar tradisional dengan harga yang murah, hari ini menemukan dalam kemasan yang modern mirip di toko-toko modern berjejaring atau supermarket. Dengan harga Rp 15.000,- kita bisa membawa pulang satu kemasan berisi 250 gram, padahal dengan harga yang sama kita bisa mendapatkan 1 kg criping pisang di pasar tradisional. Tentu sangat murah jika kita bandingkan apabila kita membeli produk tersebut di supermarket. 
Ketr. Produk Olahan Pertanian Lainnya

Pada sisi yang lain aku  mengunjungi stand TaniHub , connecting farms with people aplikasi pertanian yang dapat diakses oleh siapa saja. Produknya beragam, mulai dari jeruk, pepaya, semangka, melon dan produk pertanian lainnya semua ada di TaniHub. Aku takjub usaha pertanian yang lekat dengan tanah, pupuk kandang, kerja keras yang terkesan tradisional dan kotor sekarang menjadi kegiatan usaha bisnis yang banyak diusahakan, pakai aplikasi lagi. Tak ketinggalan dengan jenis usaha kekinian yang sedang trend. Sudah tentu ini akan membantu banyak petani dimanapun berada dalam mejual produk-produknya.
Ketr. Toko Tani Indonesia, Harapan Baru Agribisnis

Toko Tani adalah stand berikutnya yang aku kunjungi, aneka produk pertanian dikemas berbeda dijual di toko tani. Mengandalkan produk tani organik, Toko Tani berusaha berkembang menggapai konsumennya. Produk-produk pertanian organik memiliki keunggulan dibandingkan produk yang non-organik, salah satunya adalah tahan lama. Selain itu produk organik diyakini lebih sehat karena terhidar dari obat-obatan kimiawi. Trend hidup sehat dengan makanan organik sedang melanda dunia seiring dengan kesadaran manusia untuk kembali pada pengurangan produk kimiawi. Toko Tani akan menjadi pelopor produk organik pertanian di Indonesia.
Teori lama yang aku dapatkan dari buku-buku pelajaran di sekolah tentang agribisnis selama ini, baru terasa benarnya ketika aku menyaksikan pameran kali ini. Bahwa produk pertanian ini akan berkembang dan menghasilkan jika; bahan bakunya melimpah, mampu mengolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan bisa menjual. Sementara ini keluargaku baru bisa menanam menghasilkan aneka buah yang berlimpah namun belum mampu mengolah agar memiliki nilai tambah yang lebih apalagi menjualnya.
Pameran kali ini membuka mataku, bahwa kita mampu berkreasi dengan produk-produk kebun yang aku miliki di rumah, mengolahnya menjadi produk yang memiliki nilai jual kemudian menawarkannya kepada orang lain melalui berbagai media seperti pameran, toko tani, aplikasi TaniHub maupun ditawarkan melalui media sosial. Kalau ini berhasil tentu, tidak hanya keluargaku yang tambah penghasilannya, masyarakat yang lain pun akan mengikutinya. Semoga agribisnis Indonesia semakin maju. (Kireina)

Minggu, 12 Mei 2019

Secercah Harapan Petani Buah Indonesia



KIREINA, 12/05/2019. Beberapa waktu yang lalu saya pergi ke Jakarta untuk sebuah keperluan keluarga, saya diajak mampir ke sebuah toko yang khusus menjual buah-buahan dan sayuran oleh saudara saya. Toko ini dikelola secara modern, luas, tertutup kaca, full ac, semua produk tertata rapi  pada rak dan pengunjung bebas memilih sendiri secara swalayan. Nama toko tersebut adalah All Fresh Fruit Store Indonesia.
All Fresh Fruit Store Indonesia menjual produk buah dan sayur baik lokal maupun impor. Semua dijual dalam keadaan segar, buah-buahan yang dijual cukup komplit mulai dari ceplukan, kelengkeng, pisang, pepaya, buah naga, mangga, jeruk, alpukat, melon, semangka, durian berbagai jenis dan banyak lagi buah lainnya demikian juga dengan sayurannya. Buah-buah lokal Indonesia ditata berdampingan dengan buah impor, saling bersaing namun anehnya buah lokal Indonesia lebih banyak dicari konsumen, padahal harganya sama-sama mahal. Buah lokal memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan buah impor, selain kualitasnya lebih baik, memilih buah lokal untuk dikonsumsi berarti membantu masyarakat petani di Indonesia.

All Fresh Fruit Store Indonesia memiliki 10 gerai toko di Jakarta dan sekitarnya, semua tokonya ramai pengunjung sehingga bisa dipastikan pasokan buah ke toko tersebut juga besar. Nun jauh di sana, di pasar-pasar tradisional, warung buah di pinggir jalan dan di pasar-pasar sentra buah dan sayur tren buah lokal semakin baik. Pada lapak-lapak pedagang mudah ditemui buah-buah lokal disbandingkan dengan buah impor. Hal ini berbeda dengan 5 sampai 10 tahun yang lalu dimana buah impor justru mudah ditemui dibandingkan buah lokal.
Era sekarang adalah saatnya petani buah Indonesia berdaya, ketika permintaan buah lokal semakin tinggi, distribusi semakin lancar tidak ada alasan lagi bagi petani buah untuk tidak mengembangkan pertanian buahnya. Pemerintah membangun infrastruktur secara masif sehingga menunjang jalur distribusi dari petani di desa sampai pada pedagang besar di kota. Jeruk Banyuwangi yang dulu membutuhkan waktu lebih dari 3 hari untuk sampai ke Jakarta sekarang bisa ditempuh hanya dalam waktu 1 hari saja.

Lampung lebih dekat ke Jakarta, semua bisa ditanam di Lampung sehingga buah dan sayur dapat dengan cepat dan murah sampai Jakarta. Namun buah lokal memiliki keunikan sendiri, salak pondoh Sleman mungkin banyak dibudidayakan di Lampung namun Salak Pondoh yang ditanam di Sleman memiliki keunggulan dibandingkan yang dari Lampung, lebih manis dan masir mungkin. Durian Bawor hanya yang berasal dari Banyumas lah yang dicari konsumen demikian juga dengan buah lainnya, nanas madu Purwakarta, mangga harum manis di Probolinggo, mangga golek dari Indramayu, apel dari Malang, melon dan semangka dari Kulon Progo dan Sragen dan seterusnya.
Permintaan buah lokal saat ini semakin tinggi sementara stok buah lokal di petani tidak sebanding dengan permintaan tersebut sehingga harga di konsumen masih relative mahal. Buah bukan produk pabrikan, ia harus diusahakan melalui budidaya, butuh waktu untuk menghasilkan buah siap jual. Namun bisa direncanakan, dikelola agar berkah permintaan yang tinggi akan buah lokal ini menguntungkan bagi petani buah di Indonesia. Jangan sampai buah impor kembali membanjiri Indonesia lagi.
Membudidayakan tanaman buah harus dimulai dari pemilihan bibit unggul, hanya buah-buahan berkualitas baiklah yang akan bertahan di pasar dan dipilih konsumen selain itu juga dibutuhkan bibit tanaman yang berbuah lebih cepat. Petani Indonesia sudah sangat paham dengan hal tersebut. Bibit buah unggulan sudah banyak di usahakan di Indonesia, di Salaman Magelang semua bibit buah-buahan unggul tersedia dengan harga yang sangat terjangkau demikian juga di daerah Pituruh, Purworejo Jawa Tengah.

Ini adalah era dimana petani buah Indonesia berdaya. Secercah harapan ini harus disamput dengan sukacita dan kerja keras, agar petani Indonesia kembali Berjaya. Salam Tani (AWB). 

Entri yang Diunggulkan

SENTRA BONSAI YOGYAKARTA - KIREINA BONSAI

Mencari sentra bonsai di Yogyakarta, Anda dapat mengunjungi KIREINA BONSAI yang beralamat di Jl. Wates KM. 7, Pasekan Kidul RT: 01/01, Bale...