Bonsai adalah
karya seni yang sangat dinamis, dari waktu ke waktu mengalami perubahan yang
signifikan. Coba buka koleksi buku kita tahun 1980-an lalu kita bandingkan
dengan tahun 1990-an dan seterusnya kita tidak akan pernah menemukan gaya statis dari seni bonsai tapi
justru perubahan yang sangat nyata. Apakah Seni Bonsai Kontemporer itu?
Seni Kontemporer
adalah perkembangan seni yang terpengaruh dampak modernisasi, yang eksis dan
berlangsung serta terjadi sampai
sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat ini. Contohnya seni
kontemporer yang berarti seni
modern yang tidak mengikuti berbagai aturan seni pada zaman dahulu dan seni tersebut berkembang sesuai zamannya
sekarang.
Jadi Seni Bonsai
Kontemporer adalah seni bonsai modern kekinian yang tidak terikat dengan
aturan-aturan seni bonsai zaman dulu dan berkembang sesuai dengan tututan
zaman. Bisa jadi gaya-gaya bonsai tahun
1980-1n adalah kontemporer di masanya, tahun 1990 an juga sehingga gaya-gaya
tersebut saat ini sudah tidak kontemporer lagi. Gaya bonsai kontemporer saat
ini, sepuluh tahun mendatang sudah tidak kontemporer karena muncul gaya yang
lebih baru.
Sejak awal
perkembangan seni bonsai, telah ada lima gaya dasar dalam membentuk bonsai. Bonsai
dapat dikelompokkan menjadi 5 gaya dasar. Gaya dasar tersebut ditentukan oleh
bentuk batang yang dimulai dari pangkal akar sampai puncak mahkota. Adapun
kelima gaya dasar bonsai tersebut yaitu sebagai berikut:
Gaya
tegak lurus disebut juga dengan chokkan atau formal upright. Gaya bonsai tegak lurus memiliki
kriteria khusus yaitu sebagai berikut:
·
Mempunyai
batang yang tegak lurus dari pangkal pohon sampai puncak
·
Pangkal
batang besar dan makin ke atas makin kecil
·
Akar
harus kuat dan menjalar ke segala arah pada permukaan tanah
·
Cabang
juga besar di pangkal dan makin ke ujung makin runcing
·
Top
mahkota terletak pada satu garis vertikal dengan pangkal akar
· Tinggi
ideal bonsai dengan gaya ini adalah enam kali dari diameter pangkal pohon
· Jarak batang pada gaya ini lebih baik tidak merata serta lebih lebar pada bagian bawah dan semakin ke atas akan semakin merapat
· Jarak batang pada gaya ini lebih baik tidak merata serta lebih lebar pada bagian bawah dan semakin ke atas akan semakin merapat
Gambar 1 Gaya bonsai
tegak lurus/chokkan/formal upright
2. Gaya tegak berliku/tachiki/informal
upright
Bonsai gaya tegak berliku
disebut juga dengan tachiki atau informal upright. Gaya bonsai ini paling banyak
ditemukan di alam bebas maupun sebagai bonsai. Gaya bonsai tegak berliku
memiliki kriteria sebagai berikut:
· Mempunyai
batang yang tegak tetapi berliku-liku dengan lekuk-lekuk yang teratur pada
batang dimana sebagai pembeda dengan gaya tegak lurus
· Gaya
ini seolah menjadi simbol suatu perubahan sedangkan gaya tegak lurus
menggambarkan suatu yang tetap
· Cabang
harus tumbuh ke segala arah dan hanya pengaturan sudut kemiringan cabang
terhadap batang di kanan dan kiri yang berbeda. Hal ini sangat penting untuk
memperoleh keseimbangan dari bonsai yang dibuat.
· Pada
gaya tegak berliku yang murni, puncak pohon jatuh tepat di atas pusat pangkal
batang, sedangkan batang tumbuh mulai dari tegak sampai miring sekitar 15
derajat
· Sama
seperti pada gaya tegak lurus, bonsai gaya ini juga harus mempunyai pangkal
batang yang besar dengan akar-akar yang menjalar kuat ke segala arah dan batang
semakin kecil ke arah puncak
Gambar 2 Bonsai gaya
tegak berliku/tachiki/informal upright
3. Gaya miring/shakan/slanting
Bonsai gaya miring disebut juga
dengan shakan atau slanting. Gaya ini
menggambarkan pohon yang berada di lereng yang agak landai sehingga tumbuh
miring dalam usaha untuk mencari sinar matahari dalam persaingan dengan
pohon-pohon lain yang berada di sekitarnya. Bonsai gaya miring memiliki kriteria
sebagai berikut:
- · Letak batang pokok miring ke arah kanan atau ke kiri
- · Bentuk batang pokok lurus atau lurus berliku
- · Top mahkota berada pada satu garis lurus dengan pangkal akar
- · Batang harus besar di pangkal dan makin ke atas makin kecil
- · Akar sebaiknya tumbuh ke semua arah tetapi akar yang terkuat harus tumbuh ke arah yang berlawanan dengan kemiringan batang sehingga pohon kelihatan kokoh dan alamiah
- · Apabila batang miring ke kanan, maka akar terkuat harus menjalar ke kiri begitu pula sebaliknya
Gambar 3 Bonsai gaya
miring/shakan/slanting
4. Gaya
setengah menggantung/han-kengai/semi-cascade
Bonsai
gaya ini disebut juga dengan han-kengai atau semi-cascade. Gaya ini menggambarkan pohon tumbuh di
tebing curam dengan batang yang miring dan cabang setengah menggantung. Bonsai
gaya setengah menggantung memiliki kriteria sebagai berikut:
- Letak batang pokok mendatar sejajar dengan bibir pot sedangkan cabang atau ranting menggantung melewati bibir pot
- · Bentuk batang pokok lurus atau lurus berliku
- · Arah batang pokok ke kanan atau ke kiri
- · Top mahkota berada di samping mengikuti arah batang pokok dan ada juga yang sejajar atau di bawah bibir pot bagian samping
Gambar 4 Bonsai gaya setengah menggantung/han kengai/semi cascade
5. Gaya menggantung/kengai/cascade
Gaya menggantung disebut juga
dengan kengai atau cascade. Pohon yang
tumbuh di tebing yang sangat curam cenderung untuk tumbuh menggantung, tetapi
ada bagian tertentu yang tetap berusaha tumbuh ke atas seperti hakekat alami
dari pohon. Bonsai gaya menggantung memiliki kriteria sebagai berikut:
- · Letak batang pokok sejajar dengan bibir pot, kemudian membengkok ke arah bawah dari bibir pot dan dapat juga batang pokok letaknya miring kemudian berubah arah ke bawah sampai melewati pot
- · Arah batang pokok ke kanan atau ke kiri
- · Bentuk batang dapat lurus atau lurus berliku
- · Top mahkota terletak di bawah bibir pot atau menggantung mengikuti arah batang pokok, arah top mahkota ke atas
Gambar 5 Bonsai gaya menggantung/kengai/cascade
Bonsai Kontemporer
Perkembangan
seni bonsai kontemporer di dunia sangat pesat, baik dari segi gaya maupun
tampilan dalam pot. Di Indonesia pelopor seni bonsai kontemporer ada 2 tokoh yang menonjol yakni: Sulistiyanto
Soejoso sering disebut Sulis Ninja dan Robert Steven. Selain dua tokoh tersebut
juga muncul akhir-akhir ini di kancah nasional maupun internasional.
Unsur terpenting
dalam gaya kontemporer adalah imajinasi yang akan menginfluence dalam karya
Bonsai, sehingga karya bonsai yang ditampilkan selalu memiliki pesan kekinian
tidak statis. Karya tidak hanya pohon di atas pot tetapi juga pesan-pesan
seniman yang muncul dalam karya tersebut tidak berbeda dengan karya seni
lainnya misalnya music, lagu, lukisan, patung dan sebagainya.
Masuknya unsur
modernisasi dalam karya inilah yang membuat karya bonsai kontemporer sangat popular
dan memiliki banyak penggemar. Berikut adalah contoh karya dari bonsai
kontemporer
Ciri yang nyata
dalam sebuah karya bonsai kontemporer saat ini adalah, liukan dan tekukan
tarikan cabang serta ranting yang sangat ekstrim, bahkan mungkin akan sulit kita
temui di alam nyata. Selain itu perantingan yang minimalis sehingga mengesankan
tonjolan pada liukan batang utama, cabang serta ranting.
Membuat Bonsai Kontemporer
Untuk menciptakan Bonsai Kontemporer bisa dilakukan
dengan dua hal, pertama, bahan mencari di alam, kedua dengan budidaya. Alam
sudah sangat terbatas, sehingga untuk membuat bonsai kontemporer, hal rasional
yang bisa dilakukan adalah budidaya.
Kita bisa membuat desain bonsai kontemporer sejak awal dan dapat mengarahkannya
sejak masih kecil, sehingga kita akan mendapatkan hasil yang optimal.
Dibutuhkan kesabaran dan imajinasi yang tinggi untuk memperoleh hasil terbaik.
Berikut adalah contoh budidaya bonsai
kontemporer
Ketr.
Bonsai Budidaya jenis asem jawa, thamarindus
indica
Terus hargane nyampe brp
BalasHapusNumpang promo ya Admin^^
BalasHapusajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajopk.club....^_~
segera di add Whatshapp : +855969190856