Selasa, 04 Februari 2020

Berkreasi Bonsai Sianci Gaya Santigi

Kireina Bonsai, 4/2/2020. Tanaman Sianci (Malpighia emarginata) salah satu jenis pohon yang sangat ideal untuk dijadikan bonsai. Jenis tanaman ini selain memiliki tekstur batang yang berurat berkesan tua dan perantingan rapat juga jenis pohon yang rajin berbuah.

Tantangan membentuk bahan bonsai sianci adalah ranting yang keras sehingga cukup sulit untuk dibentuk jika ukuran ranting sudah membesar. Jarang sekali kita temukan bentuk sianci yang ekstrim, rata-rata bonsai sianci bergaya natural sehingga agak membosankan.

Bonsai Sianci tampil ekstrim baru dapat ditemui pada sekitar 3 tahun lalu pada Pameran Bonsai di Bandung. Bonsai milik salah satu kolektor Nasional tersebut bukan hasil budidaya dari petani di Indonesia tetapi import.

Kehadiran bonsai sianci ektrim impor tersebut menyita perhatian banyak penggemar bonsai di tanah air. Dengan gaya ektrim penuh lekukan serta menonjolkan urat batang memperlihatkan keangkeran bonsai tersebut apalagi ditambah dengan tampilan buahnya.

Saat ini petani bonsai di tanah air berlomba-lomba membuat berbagai gaya ektrim dari bonsai sianci. Pemrograman dilakukan sejak masih kecil sehingga batang masih lentur. Seiring waktu berjalan tekukan-tekukan itu akan membesar dan menjadikan bonsai sianci tampil lebih ekstrim.  Mungkin beberapa tahun ke depan kita akan menperoleh hasil sianci gaya santigi. (AWB)

Berikut ini adalah beberapa foto bonsai sianci dan dari beberapa kolektor tanah air dan proses pemrograman bonsai sianci di Kireina Bonsai.


Sianci Koleksi Dewi Handayani Bandung


Sianci Pameran Bandung


Sianci Pameran Bandung


Pemrograman Sianci di Sawari


Pemrograman Sianci

Lebih komplit vidio kami di Youtube channel : https://www.youtube.com/watch?v=fq7jGERsD5s

Senin, 03 Februari 2020

Sancang Melenggang di Pameran Bonsai Malang

Kireina Bonsai, 3 Februari 2020. Bonsai jenis pohon Sancang (Phemna microphyla)  menjadi jawara di Pamnas Malang November 2019 di Kota Batu Malang.

Tanaman jenis sancang sempat populer sekitar tahun 2005 - 2010 saat awal jenis pohon ini didatangkan dari luar negeri, selain karena pertumbuhannya cepat, jenis pohon ini mudah dibentuk, berdaun kecil dan memiliki struktur perantingan yang rapat. Sangat ideal sebagai pohon bonsai. Selain itu pohon ini juga mudah disambung ke jenis tanaman lokal sejenis seperti wahung (Premna Nauseose) dan wareng  (Gmelina Elliptica) yang banyak dijumpai di Indonesia.

Jenis tanaman ini semakin surut populernya ketika para penghobi menemui kendala dalam mempertahankan kesehatan pohon. Pohon jenis ini sangat rentan mati ranting karena diserang hama sejenis kutu putih atau sering disebut mealy bugs.

Penanggulangan terhadap hama ini cukup sulit sehingga berujung pada kematian pohon. Seiring perkembangan waktu, penanggulangan hama kutu putih pada sancang muali ditemukan. Beberapa petani bonsai di Klaten Jateng menggunakan insekstisida yang dicampur dengan sabun cuci cair disemprotkan pada pohon yang terserang kutu putih. Cairan sabun ini akan membantu insekstisida masuk mengenai tubuh kutu putih yang diselimuti oleh semacam lemak.

Sedangkan di Jogja ada petani bonsai meniru para petani cabai dalam penanggulangan kutu putih yakni dengan mencampur cairan insekstisida dengan lem perekat untuk menyemprot hama tersebut.

Ada 2 bonsai sancang yang masuk dalam The Best 10 Pamnas Malang dari sekitar 300 bonsai yang ikut berlaga dalam ajang tersebut.

Meskipun skala pameran nasional namun dari segi pengunjung, jumlah peserta maupun lay out pameran masih kalah dibandingkan pameran sebelumnya di Bandung Jabar.

Tetapi panitia pameran patut diapresiasi, karena ini adalah Pamnas yang diselenggarakan oleh organisasi bonsai tingkat kota Batu. 

Berikut adalah foto-foto bosai dan suasana Pamnas Batu 2019












Entri yang Diunggulkan

SENTRA BONSAI YOGYAKARTA - KIREINA BONSAI

Mencari sentra bonsai di Yogyakarta, Anda dapat mengunjungi KIREINA BONSAI yang beralamat di Jl. Wates KM. 7, Pasekan Kidul RT: 01/01, Bale...