Jumat, 05 Juni 2020

Pisang Morosebo, Dicari Konsumen Dijauhi Pedagang

Pisang Morosebo, Dicari Konsumen Dijauhi Pedagang



Kireina Bonsai, 5/6/2020. Produk yang laku dicari konsumen biasanya ramai juga disediakan oleh para pedagang. Namun berbeda dengan jenis produk pertanian yang satu ini, ya Pisang Morosebo meskipun banyak konsumen yang menginginkannya namun para pedagang enggan untuk menyediakan atau menstock pisang tersebut dalam jumlah yang mencukupi.


Bukan tanpa alasan para pedagang enggan  menyediakan pisang ini dalam jumlah yang banyak untuk para konsumennya. Dibalik semua kelebihan yang dimiliki Pisang Morosebo, ternyata memiliki kekurangan yakni pisang mudah rontok kalau sudah masak/matang.


Oleh karena itu, bagi pedagang hal ini sangat merugikan karen pisang sampai di tangan konsumen tidak dalam keadaan yang utuh sehingga harganyapun akan turun.


Pisang Morosebo memiliki tekstur yang mirip dengan pisang ambon maupun cavendish. Daging buah kenyal, berserat halus dan memiliki rasa yang manis. Ternyata pisang ambon, cavendish dan ambon adalah pisang yang memiliki asal-usul yang sama.
Berasal dari induk yang sama, pisang terbagi menjadi dua sub grub yakni; cavendish dan grosh michel.


Selanjutnya jenis pisang cavendish tersebut memiliki dua kelompok lagi yaitu: giant cavendish dan dwarf cavendish. Pisang yang masuk golongan giant cavendish adalah pisang ambon hijau atau ambon lumut sedangkan untuk dwarf cavendish adalah pisang morosebo.

Sedangkan pisang cavendish yang sekarang banyak di pasaran adalah jenis pisang ambon yang bermutasi genetik atau sering disebut sebagai pisang ambon putih.


Pisang Morosebo memiliki keunikan sendiri, selain genjah lebih cepat berbuah dibandingkan dengan jenis pisang lainnya, pohon pisang morosebo tidak terlalu tinggi, hanya sekitar satu meter pohon sudah berbuah. Sehingga banyak orang yang menyebut pisang morosebo sebagai pisang cebol. Pohon pisang ini dapat berbuah sampai tua membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan dari masa penanaman pertama.

Morosebo jika diartikan dalam bahasa jawa, moro artinya datang dan sebo berarti menghadap/bertemu pada Yang Kuasa, kira-kira makna keseluruhannya adalah datang untuk menghadap pada Yang Kuasa. Sebo juga ada pada syair lagu Ilir-Ilir karya Sunan Kalijaga, "kanggo sebo mengko sore" yang kira-kira artinya adalah untuk pertemuan nanti sore.

Ada juga yang mengartikan bahwa Morosebo berarti datang dan mati, karena pohon ini memang tidak berumur panjang seperti pisang lainnya jika tidak mendapatkan perawatan yang baik. Agar pohon pisang morosebo dapat berumur panjang, maka setiap habis dipanen, anakan pohon pisang lokasi tanamnya harus dipindah.  Biasanya pohon ini memiliki rumpun antara 4 - 5 pohon, anakan yang ditinggalkan bisa langsung dipindah selepas indukannya ditebang/panen.

Untuk perawatan lainnya, pisang morosebo tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Penyiraman dua hari sekali jika musim kemarau dan pemupukan rutin dengan pupuk kandang atau buatan.

Akhir-akhir ini, pohon pisang morosebo banyak diburu oleh konsumen terutama di Jawa, sebagian menganggap pisang ini dapat untuk obat. Sebagian lagi juga memburunya untuk dikonsumsi karena kelezatan pisang ini yang nyaris sama dengan pisang ambon maupun cavendish, sayang para pedagang belum menemukan caranya agar pisang morosebo dapat bertahan lama jika sudah masak. (AWB)

Saksikan vidionya di: 

Informasi dan Penjualan Bibit Pisang Morosebo:

Telp./WA: 081802721887


1 komentar:

Entri yang Diunggulkan

SENTRA BONSAI YOGYAKARTA - KIREINA BONSAI

Mencari sentra bonsai di Yogyakarta, Anda dapat mengunjungi KIREINA BONSAI yang beralamat di Jl. Wates KM. 7, Pasekan Kidul RT: 01/01, Bale...