Ada sesuatu yang menggerakkan
hati saya untuk hadir dan menikmati
Pameran Bonsai Bandung Juara 2016. Rencana awal memang penulis tidak akan hadir
pada acara tersebut, alasannya karena pekerjaan, banyak hal yang harus
diselesaikan bersamaan dengan perhelatan tersebut. Apa daya godaan jiwa semakin
besar mendekati hari akhir pameran, alhasil dengan ketetapan hati yang kuat
maka berangkatlah ke Bandung menuju Lokasi Pameran Bonsai Bandung Juara.
Tanggal
7 Agustus 2016 merupakan hari terakhir pameran, dalam hati sebenarnya masih ada
kebimbangan biasanya di hari terakhir bonsai pameran sudah tidak komplit karena
sebagian sudah diambil pemiliknya. Berharap masih bisa menyaksikan sisa-sisa
kemegahan Pameran Bonsai Bandung Juara, akhirnya kebimbangan itu sirna terganti
oleh rasa penasaran ingin segera sampai ke lokasi pameran. Perjalanan ke barat merupakan trip favorit
penulis, selain karena jalannya sudah hafal, banyak teman penghobi sepanjang
jalan juga karena jalan menuju Bandung sudah semakin baik. Teman terbaik dalam
perjalanan adalah kawan-kawan vespamania yang sepanjang jalan dari Jogja sampai
Bandung siang dan malam selalu menghidupkan jalan raya, bersahabat, ramai dan
anak-anaknya asyik. Berikutnya adalah rombongan touring RX-King beberapa kali
sempat menjadi teman dalam perjalanan ini, suara khas mesin dan kenalpot King
menjadi penghibur dalam perjalanan, jalanan menjadi hidup.
Jogja
– Tasikmalaya bukan perjalanan yang mudah, apalagi malam hari, selain badan
lelah seharian bekerja, trip ini juga sangat ramai oleh mobil pribadi, angkutan
umum maupun kendaraan besar pengangkut barang antar kota. Penat memang tapi
kalah oleh rasa penasaran ingin menyaksikan pameran bonsai Bandung Juara. Enam
jam berlalu sampailah kami di Tasikmalaya, dan Hotel Pertamina (SPBU hehehe…)
menjadi tempat istirahat terbaik kami.
Kalau perjalanan kami lancar 2 jam lagi akan sampai di lokasi Pameran. Setelah dirasa badan segar kembali, kami
lanjutkan perjalanan menuju lokasi pameran. Alhamdulillah saat itu cuaca cerah
cukup bersahabat dan kondisi lalu lintas lumayan lengang, alhasil sampailah
kami di lokasi pameran dengan selamat tepat pukul 08.00 WIB.
Wow
keren, kesan pertama melihat sisi luar dari lokasi acara pameran tersebut. Pameran
terletak di tempat parkir Lotte Mart Bandung, tempatnya luas, beraspal sehingga
memberi kesan bersih pada lokasi pameran. Selain pengaruh juga dari penataan
stand pameran yang cukup baik, sepertinya panitia paham betul dengan keinginan
pengunjung pameran dan kepentingan pembursa. Pengunjung yang ingin menikmati
pameran tidak akan terganggu dengan aktivitas transaksi yang dilakukan oleh
pembursa, demikian juga pembeli bonsai yang akan bertransaksi dengan pedagang
bonsai tidak akan merasa terganggu dengan aktivitas pameran bonsai karena
lokasi bursa dan pameran dipisahkan oleh lorong dan sekat yang tinggi yang
sekaligus berfungsi sebagai background untuk bonsai yang dipamerkan.
Baliho selamat
datang menjadi sisi paling menonjol, karena ditaruh paling depan dan dipilih
gambar bonsai mascot yang tentu tak asing lagi bagi para penghobi Bonsai
Nusantara pada umumnya. Panitia sepertinya sengaja memilih bonsai tersebut,
tidak memilih bonsai yang umum, bergaya natural dan khas bonsai yang itu-itu
saja tetapi dipilihkan bonsai yang “nyleneh” tetapi “nyeni” agar penikmat
pameran berkesan dengan pameran ini. Dari pemilihan bonsai mascot saja, panitia
sudah berhasil menyita perhatian pengunjung, setiap ingat pohon ini yang
teringat pasti pameran bonsai Bandung…. Keren. Pohon yang beruntung itu adalah
pohon sisir koleksi terbaik sang ketua ppbi Bandung, Bapak Tedy.
Satu
jam lebih mengelilingi lokasi pameran melihat satu persatu bonsai yang
dipamerkan serasa tidak ada selesainya, banyaknya peserta (konon lebih dari 500
bonsai) menjadikan pameran yang cukup semarak. Semua jenis tanaman ada, segala
ukuran, segala bentuk atau gaya serta penampilan yang prima membuat mata tak
lelah menikmati bonsai-bonsai tersebut. Keragaman ini memberi isyarat bahwa
bonsai Indonesia telah maju pesat menjadi barometer bonsai dunia, dan barometer
itu ada di Bandung. Ingin tahu perkembangan bonsai dunia datanglah ke
Indonesia, ingin tahu perkembangan bonsai Indonesia datanglah ke Bandung. Begitulah kira-kira kalau diungkapkan dengan
kata-kata.
Lima
tahun lalu Bonsai Bandung seperti mati suri, hidup segan mati tak mau. Pameran Bonsai Bumi Parahyangan 2010 menjadi
perhelatan terakhir, setelah itu vakum sampai 2013. Geliat bonsai Bandung
benar-benar terasa setelah era kepengurusan Pak Tedy. Setiap tahun ada pameran,
komunitas makin rame, perdagangan makin bergairah, pedagang riang, pembudidaya
makin semangat menanam dan pameran menjadi pemicu berputarnya kegiatan bonsai
ini. Sukses pameran Bandung adalah buah kerja keras kepengurusan Pak Tedy,
rajin silaturahmi ke seluruh PPBI di Indonesia, kecakapan mengelola anggota
serta kreativitas beliau. Penulis yakin kalau PPBI pusat memberikan kesempatan
pada beliau untuk menjadi nahkoda PPBI maka perkembangan Bonsai Nusantara
tinggal menunggu waktu dan itu tidak lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar